Permasalahan Mesin Injeksi Moulding Plastik Paling Sering Terjadi

0
138
views
sumber: google.co.id

Di dalam cara kerja pengolahan polimer yang mengaplikasikan alat berat tentu ada saja masalah mesin injeksi moulding plastik yang terjadi. Dengan mengenali macam-jenisnya maka daya pabrik dapat melaksanakan penanganan yang tepat seandainya kerusakan terjadi. Di samping itu perawatan terencana malahan tak boleh luput dari standar keamanan kerja.
Sulit mesin injeksi moulding plastik di pabrik

  1. Kenaikan suhu oli secara signifikan
    Sulit mesin injeksi moulding plastik yang sering terjadi salah satunya merupakan kenaikan suhu oli dengan pesat. Di mana untuk standar amannya, suhu kenaikan oli berada pada kisaran 38-50C. Tapi seandainya kenaikan melebihi suhu yang direkomendasikan maka akan terjadi masalah.
    Aliran oli akan tersendat dan tak lancar oleh keadaan over heat hal yang demikian. Karenanya sebagai wujud pencegahan, sebaiknya strainer dibersihkan secara terencana . Strainer sendiri merupakan jalan masuknya air ke dalam mesin.
    Sekiranya trek sudah dibersihkan, dapat dilanjutkan pengecekan keadaan aliran keluar pada heat exchanger. Tapi hal yang demikian dikerjakan dengan keadaan mesin mati dan keran air sudah menutup.
  2. Kenaikan suhu barell rendah
    Untuk mesin injecting mold yang baru, mungkin masalah seperti ini masih familier dan dapat dengan gampang dituntaskan. Lazimnya tak halnya dengan mesin lama, sehingga cara kerja penanganannya malahan berbeda. Tapi hal yang demikian dikarenakan mesin lama tak mempunyai sensor mendeteksi suhu barell.
    Tapi pada mesin-mesin keluaran baru, suhu barell yang rendah dapat dideteksi melewati termo kontrol. Sekiranya di tombol termo kontrol sudah memperlihatkan lampu “On” dan “Off” secara serentak, maka pertanda suhu barell sudah stabil maksimal.
    Tapi seandainya lampu tombol cuma menyala satu dan berwarna hijau, hal ini menandakan adanya pemasangan termocouple masih kendor. Sulit juga disebabkan heater yang putus sehingga menyebabkan suhu dalam barell terlalu tinggi.
    Sebaliknya seandainya salah satu lampu menyala berwarna merah, maka pertanda bahwa termocouple putus. Karenanya untuk mengurangi risiko masalah mesin injeksi moulding plastik pada barell, pengecekan suhu merupakan hal krusial yang mendasar.
  3. Screw tak cakap melaksanakan charging
    Sulit ini terjadi seandainya material habis di pertengahan cara kerja berlangsung serta leher hopper mengalami kenaikan panas melebihi standar. Tapi hal yang demikian menyebabkan terjadinya penumpukan material beku pada saluran hopper berharap malahan screw backpress.
    Tapi itu material yang tak sengaja tercampur minyak disinyalir menyebabkan masalah ini. Untuk mengurangi risiko, direkomendasikan melaksanakan pengecekan terencana pada mesin injeksi moulding.
  4. Cetakan tak dapat menekan kuat
    Sulit yang sering terjadi merupakan tekanan mold yang kurang kuat di mana cetakan tak dapat melaksanakan high pressure. Untuk mengurangi risiko ada baiknya sebelum melaksanakan injeksi, periksa terpenting dulu suhu cetakan yang diaplikasikan.
    Sulit mesin injeksi moulding plastik memang ada yang membutuhkan penanganan khusus dan ada yang tak. Lazimnya meski dikala sedang tak diaplikasikan, mesin-mesin hendaknya dicek secara terencana untuk mencegah terjadinya risiko kerusakan yang lebih besar. Dengan semacam itu keadaan mesin dapat diketahui dan pekerjaan malahan tak terhambat.

Sumber: berkatplastikindustry.com