Kiat-Kiat Hadapi Pandemi dengan Pembukuan UMKM

0
185
views
sumber: google.co.id

Pandemi menghantam seluruh lini bisnis. Menyebabkan banyak pengusaha tak kapabel bertahan. Mereka memilih menutup usaha sehingga meningkatkan pengangguran. Untuk itu pebisnis perlu merinci keuangan dalam pembukuan UMKM. Sehingga bisa memaksimalkan performa usaha dalam menghadapi keadaan ini.
Tips-Tips Hadapi Pandemi dengan Pembukuan UMKM
Ada sebagian hal yang perlu dipandang pengusaha supaya bisa bertahan menghadapi pandemi. Salah satunya membikin catatan yang menyampaikan aspek-aspek jalannya bisnis, antara lain:

  1. Menekan pengeluaran usaha
    Detail pengeluaran untuk operasional perusahaan. Pisahkan pengeluaran harus dengan yang tak. Dari sana tentukan mana yang bisa ditekan, dan mana yang dioptimalkan.
    Pengeluaran yang bisa ditekan semisal tarif iklan, atau pembelian inventory yang masih dapat ditunda, Pastikan penundaan ini tak berimbas seketika pada produktivitas usaha.
    Sementara pengeluaran harus seperti gaji karyawan, pajak, bahan baku bisa lebih diprioritaskan. Pengusaha juga bisa mengambil opsi penurunan bonus karyawan kalau memang benar-benar dibutuhkan. Sesuaikan juga dengan situasi usaha masing-masing.
  2. Diplomasi nominal pajak penghasilan
    Tiap peserta harus pajak mempunyai hak penundaan bayar pajak atau penurunan nominal pajak. Hal ini bisa dikerjakan kalau: perusahaan sedang lesu dan adanya krisis.
    Progres ini sepatutnya menyertakan bukti laporan keuangan yang terang dalam sebagian bulan terakhir. Untuk itu pengusaha konsisten sepatutnya membikin pembukuan simpel UMKM. Sehingga pengerjaan perundingan menjadi lebih gampang disetujui.
  3. Utamakan Cash Flow
    Krisis membikin tenaga beli masyarakat berkurang, sehingga mereka memilih berhemat. Untuk itu sebaiknya perkecil keuntungan. Utamakan kontinuitas produk terjual sehingga cash flow berjalan.
    Cash flow sepatutnya berjalan minimal 3-6bulan ke depan. Penting bagi pengusaha memangkas pengeluaran yang tak perlu. Hal ini difungsikan menekan tarif produksi. Sehingga didapatkan harga jual yang murah.
  4. Menyisakan anggaran dana darurat
    Dana daruat sebaiknya disiapkan ketika permulaan-permulaan membuka bisnis. Nominal pasti memang tak ada patoka. Tetapi usahakan jumlahnya cukup untuk menyangga usaha selama 5-6bulan. Menyiapkan dana darurat, setidaknya pengusaha punya backup plan untuk hal diluar kendali.
  5. Menyiapkan dana penyusutan
    Aset-aset perusahaan seperti mesin dan inventory lazimnya mempunyai umur tertentu. Barang-barang ini dapat rusak yang perlu tarif pembetulan atau diganti. Hal inilah yang disebut penyusutan atau depresiasi.
    Sebaiknya dana ini disiapkan dikala perusahaan membeli barang. Persentasenya kurang lebih 10persen dari harga barang per bulan. Kian banyak aset, karenanya dana yang disiapkan malah akan kian besar.
  6. Laporan keuangan yang sehat
    Pengusaha sekali malah sepatutnya mempunyai catatan keuangan detil. Dari pembukuan UMKM, mereka dapat memandang sehat tidaknya usaha. Laporan ini hendaknya di evaluasi terjadwal . Sehingga bisa menetapkan tips ideal untuk bertahan hadapi pandemi.
    Kita seluruh tentu berkeinginan semoga pandemi seketika berlalu, supaya perekonomian membaik. Tetapi sebagai pengusaha sepatutnya menganggap ini sebagai tantangan untuk survive. Lazimnya bisnis yang bisa bertahan hadapi pandemi mempunyai pembukuan UMKM. Untuk itu mulailah lakukan pencatatan serinci mungkin.

Sumber: trusvation.com